Waktu itu pelabuhan yang akan kami kunjungi adalah sebuah kota bernama Kotor yang masuk wilayah negara Montenegro yang merupakan negara pecahan bekas negara Yugoslavia. untuk sampai ke kota ini kapal kami harus melalui sebuah teluk yang panjang menjorok kedalam daratan eropa kira-kira 3 jam lamanya dengan kecepatan sedang. selama mengarungi selat kita akan di suguhi pemandangan yang sangat indah dimana di sisi kiri terdapat barisan pegunungan dengan warna kecoklatan dan lumayan tandus. namun, walaupun terlihat tandus, di kaki pegunungan terlihat subur dan penuh dengan pepohonan dengan rumah-rumah yang sudah berarsitektur modern.
sementara di sisi kanan adalah barisan pegunungan yang terdapat hutan pepohonan dengan warna hijau mencolok, juga terdapat sekumpulan rumah-rumah di kaki pegunungan itu. disana hanya terdapat 1 pelabuhan dimana hanya mampu menampung 1 kapal berukuran besar seperti jenis kapal kami. jadi kalau sudah ada 1 kapal pesiar yang sudah sandar di pelabuhan itu, maka yang lainnya akan berlabuh tidak jauh dari pelabuhan itu atau istilahnya "anchor".

Ada sedikit kejadian aneh sewaktu menikmati pemandangan di deck paling atas, atau kami sebut "sky deck". Tempat ini biasanya ramai dengan para penumpang kalau sudah dekat dengan pelabuhan, baik mau berangkat pergi maupun ketika tiba dan mendekat ke pelabuhan sekedar menikmati pemandangan dari atas kapal yang memang sangat bagus "view" nya. waktu itu aku sedanf berdiri tak tauh dari seorang wanita Afro-America berkulit tidak terlalu gelap. Saya pun mulai membuka basa-basi dengan mengungkapkan kekaguman akan indahnya pemandangan di sekitar kami. lalu di pertengahan perbincangan aku bertanya padanya, "apakah anda sudah pernah kesini?" dan dia menjawab "oh, tentu saja sudah pernah. pacar saya (my girlfriend) berasal dari kota ini". loh, dalam hati saya, kan kamu wanita, kok girlfriend sih? oohh, ternyata dia seorang lesbian, dan tentu saja aku tidak berani mempertanyakan lebih jauh. kita orang timur memang tidak terbiasa dengan keterbukaan orang barat yang blak-blakan dengan kelainan sex itu.

No comments:
Post a Comment