1 fie screen door/watertight
2
Rutinitas pekerjaan di atas kapal yang tidak ada kata
libur membuat para crew jadi butuh hiburan untuk menyegarkan pikiran dan
tenaga. Banyak jenis hiburan tersedia diatas kapal maupun di luar kapal yang
bisa dilakukan ataupun didapatkan.
Olah raga.
Bagi yang hobby olah raga tersedia berbagai jenis
tempat olah raga di kapal Pesiar. Seperti sepak bola, tennis, ping pong, dan
bola basket lokasinya ada di sport deck, yaitu deck paling atas belakang. Anda
pasti bisa menebak jenis olahraga yang paling disukai crew Indonesia, yaitu
Sepakbola. Kalau yang hobby bola basket biasanya bergabung dengan crew dari
Philipina. Orang Philipina sangat menggemari olahraga basket. Nah, karena
lapangan untuk bermain basket dan sepakbola sama, maka sebelum tiba waktunya
harus bikin perjanjian atau diskusi dengan crew asal Philipina. Melakukan
diskusi tidak harus formal, apalagi sampai harus bikin “meeting”. Cukup ketika
berpapasan baik di koridor, di engine room, atau di ruang publik, dimana saja
pada saat jam kerja maupun saat istiraha langsung saja di diskuskan. Malah
terkadang mereka absen. Mereka akan mencari dan mengajak crew indonesia yang
juga hobby basket. masalahnya para penumpang harus jadi prioritas utama. Jadi
kalau mereka masih menggunakan fasilitas olahraga tersebut, artinya para crew
harus sabar menunggu mereka selesai di luar lapangan. Sering juga para
penumpang mengajak bermain bersama. Karena sudah terbiasa, para crew sudah
paham jam berapa saja para penumpang memakai fasilitas itu, adalah biasanya
pukul 7-8 malam biasanya sudah sepi. Ya, para crew baru bisa menggunakannya
pada malam. Terkadang saat kita bermain, ada saja yang penumpang menonton dari
pinggir lapangan. Rata-rata anak ABG. Dan biasanya mereka berharap diajak ikut bergabung.
Mereka memang ABG, tapi ukuran tubuhnya terkadang lebih besar dari kami para
crew. Kalau soal kemampuan, sama saja dengan kami para crew, tidak terlalu
bagus, tidak terlalu buruk. Namun pernah sekali kami bermain dengan anak usia 8
tahunan, asalnya dari Amerika. Kami memanggilnya dengan sebutan Messi. Kalau
melihat postur tubuh dan wajahnya sepertinya campuran Asia Eropa. Tapi setiap
kami bermain bersama, nyaris kakinya menguasai bola 50% dari permainan. Dia
seperti bisa membaca pikiran lawan mainnya, terutama yang berlari dengan
kencang atau dengan kekuatan penuh, akan mudah dielakkan hanya dengan meliuk
selangkah dua langkah kearah 90 derajat kesamping dengan kaki satunya ada
diatas bola disusul kaki yang lainnya, dan kaki yang pertama diturunkan setelah
mencari posisi yang aman satu persatu. Pasti lawan tadi hanya bisa melihat
tanpa bisa meraihnya karena momentum kecepatannya tadi telah mendorong tubuhnya kedepan. Karena
dalam kecepatan tinggi akan dibutuhkan lintasan yang lebih lebar untuk memutar
pada bidang dengan sudut 90 derajat. Kami para crew Cuma bisa geleng-geleng
kepala melihat lawan mainnya selalu gagal mencuri bola. Padahal bola Cuma
dimainkannya di satu titik tempat, bahkan kadang kedua kakinya berdiri diatas
bola karena bosan menunggu lawan dihadapannya yang mencari-cari kesempatan
untuk mengambil bola. Bola itu seakan ada magnetnya terhadap dia. Bahkan saya
lebih memilih tidak cepat-cepat minta di “over” bolanya saat dihari tertentu
menjadi satu team dengan anak itu, agar bisa menikmati gayanya mempermainkan
bola. Setelah selesai bermain, penasaran, kami coba tanya-tanya dia. Ternyata
anak itu ikut sekolah sepak bola di negaranya. Pantas saja ujar temanku.
Sayangnya saya tidak mendokumentasikannya dengan kamera.
Ruang sosialisasi
Biasanya ruangan ini selalu menyatu dengan ruang
makan (mess room). Jadi di ruangan ini banyak juga terdapat meja dan kursi
untuk makan. Tapi yang membedakannya dengan ruang makan utama adalah disini
terdapat banyak jenis fasilitas hiburan seperti video game biasanya Play Station
atau XboX. TV layar besar yang juga digunakan untuk karaoke dan Movie night,
majalah dan koran berbagai bahasa, meja biliard, sepak bola meja, permainan
lempar jarum, dan untuk kapal jenis besar (vista dan signature class) crew bar
terdapat di ruangan ini beserta mesin coca cola dan mesin makanan ringan dan
rokok juga. Para petugas di crew bar dan mess room adalah orang Indonesia. Jadi
kalau sudah akrab dengan penjaga “warung” nya anda bisa utang disini dan tentu saja
anda harus bayarkan saat setelah menerima gaji. Di dalam “crew bar” ada dijual
dari mulai segala macam perlengkapan sehari-hari seperti odol, sikat gigi, “underwear”
hingga mie instant (noodle) dan bir. Walau tidak selengkap di mini market, tapi
sangat fungsional bagi crew yang tidak sempat beli di luar.
Namun ada fakta menarik dibidang ini. Karena crew bar
menawarkan dagangan yang tidak lengkap dalam hal kebutuhan yang di sukai
mayoritas crew yang berasal dari Indonesia dan Piliphina, maka bermuculanlah
para pedagang-pedagang kecil. Mereka adalah para crew juga yang bekerja pada
saat jam kerja, namun pada saat jam istirahat mereka berdagang. Kalau jam kerja
sudah habis pada malam hari mereka bahkan ada di koridor yang strategis. Yaitu
koridor yang biasanya paling ramai dilintasi crew tapi aman dari penglihatan
para bos-bos besar atau pimpinan departemen khususnya kapten dan chief officer.
dengan pergi jalan-jalan sekedar berkeliling kota
tempat kapal merapat baik sendirian, berkelompok atau ikut crew tour ke
tempat-tempat bersejarah dan menarik. Namun sangat dianjurkan untuk pergi
berkelompok untuk menghindari ataupun kriminalitas Ada beberapa tempat tertentu
yang sangat Khusus awak mesin terkadang agak sulit karena jam kerja dimulai
dari jam 7 pagi hingga 7:30 malam dimana pada jam-jam itulah kapal sandar di
pelabuhan, dan biasanya jam 5 sore akan kembali berlayar. Namun
Kisah hampir ditinggal kapal
No comments:
Post a Comment