Wednesday, July 2, 2014

Si Tukang Utang piutang

Di lingkungan crew kapal selalu saja ada yang namanya si tukang utang ini. Biasanya saat dia melancarkan aksinya akan menceritakan keadaan keluarganya yang sulit, bahkan tak jarang sampai mengorbankan anak istrinya. dan umumnya orang seperti itu akan sering kita dengar namanya di kapal manapun dengan perusahaan yang sama. ceritanya sudah pasti dari mulut ke mulut. karena ABK setelah habis kontraknya di satu kapal, maka kontrak berikutnya akan sangat mungkin untuk pindah ke kapal lainnya, jadi dari sinilah cerita itu mengalir. tidak jarang anda akan mendengar langsung dari para korbannya.

Pernah saya punya mandor sebut saja namanya Bowo, sejak pertama saya bekerja di perusahaan pelayaran ini, saya sudah mendengar cerita tentang sepak terjangnya dalam hutang piutang. dan korbannya selalu sesama ABK Indonesia. 3 tahun kemudian kebetulan dalam masa pertengahan kontrakku dia datang menggantikan mandor lama. Bahkan sejak sebulan sebelum kedatangannya, di tempat saya bekerja sebelumnya umumnya kita sudah tau siapa yang akan datang, sudah jadi buah bibir itu orang. setelah dia datang hari itu juga pada sore hari sudah pinjam sana-sini. kami dengar dia meinjam dari anak Cabin steward dan HRO (Human Ressources Officer). beberapa hari kemudian, dia datang ke area cabin anak engine yang sebagian besar anak-buahnya, saat kami kumpul-kumpul datanglah dia dan ikutan bergabung. saat kita kehabisan bahan pembicaraan, hening, tiba-tiba dia minta tolong saya untuk transfer sejumlah uang ke rekening istrinya karena anaknya sedang opname. Karena saya bekerja di bagian Facility tepatnya Maintenance pendingin AC dan bukan anak buahnya ditambah sudah lama mewaspadai terhadap saat-saat ini, maka saya pun bisa menolaknya dengan halus dengan mengatakan tabungan saya sedang kosong. Memang saat itu saya sedang merintis usaha jasa pengiriman uang, dengan sytem keuntungan dari kurs yang lebih besar sedikit plus ongkos kirim 10 US dollar . walaupun pada akhirnya tidak jalan lagi karena kerugiannya pembayarannya tidak cash atau saat gajian. juga perbedaan kurs yang tidak menentu saat itu menambah rumit masalah. saya punya cerita yang seru di bagian bisnis pengiriman uang ini saat di atas kapal, tapi nanti aka saya lanjutkan setela tuntas topik ini dahulu.
Kemudian beberapa hari lagi aku mendengar kabar bahwa si bowo meminjam uang lagi dengan jumlah yang besar kepada seseorang anak cabin steward. alasannya sama, anaknya masuk rumah sakit lagi. sakit parah katanya seperti yang sering saya dengar. tak berapa lama, dia memamerkan hp iPhone 4S pada siapa saja. orang yang meminjami uang itu pasti sangat terpukul dan sakit hati tentunya.
Memang rumornya si mandor Bowo ini akan memberikan pekerjaan yang berat dan membosankan pada anak buahnya yang tidak mau memberikan pinjaman padanya. dan seiring berjalannya waktu memang begitu kenyataan yang saya lihat dan dengar dari teman-teman. Pernah suatu waktu si mandor bowo ini punya utang hingga 1200 US $  kepada beberapa orang sekaligus, termasuk ABK bagian Hotel, Deck, dan anak buahnya sendiri. saat itu kontraknya tinggal beberapa hari lagi. biasanya kalau bagian mesin dan deck saat habis kontrak sebelum pulang, malamnya akan diberikan bonus uang liburan sebesar sebulan gaji dan sisa gaji terakhirnya. tapi setelah hari terakhirnya, masih belum ada yang dibayarkan olehnya. akhirnya para korbannya pun sepakat melaporkannya ke kapten. saat itu diadakan meeting tertutup antara kedua belah pihak plus chief engineer. kapten dan chief engineer ini adalah warga Belanda. keputusannya adalah, Kapten meminta ke Seattle, kantor pusat perusahaan kami agar kontraknya si Bowo diperpanjang lagi 3 bulan dengan catatan tiap bulan setengah dari gajinya akan diambil langsung oleh Chief Engineer dan akan membayarkan pada orang yang dia pinjami itu. lalu sisanya tetap untuk si Bowo buat anak istrinya.
yang kasihan adalah anak istrinya menjadi bahan dia setiap kali ingin meminjam uang.

No comments:

Post a Comment